Organisasi ini berdiri pada tanggal 5 september 1943 yang dibentuk oleh saiko Shikikan (Kumaikici Harada).
Organisasi ini terbentuk karena tindakan protes yang dilakukan oleh Ir.
Soekarno dan Moh Hatta serta ancaman dari tokoh-tokoh nasional
Indonesia. Organisasi ini diketuai oleh ir. Soekarno dengan dua orang wakil yaitu r.m.a.a. kusumo utoyo dan dr. buntaran martoatmojo yang dilantik pada tanggal 17 oktober 1943 pada siding chuo sangi ini.
Hal yang boleh dibahas atau dirundingkan dalam Chuo Shangi In antara lain :
a. pengembangan pemerintahan militer
b. mempertinggi derajat rakyat
c. pendidikan dan penerangan
d. industri dan ekonomi,
e. kemakmuran dan bantuan sosial, serta
f. kesehatan.
Anggota chuo sangi in boleh mengajukan usul-usul, tetapi semua keputusan tergantung pada pemerintah di Tokyo.
Pada
tanggal 15 November 1943, delegasi Chuo Sangi In yang terdiri atas Ir.
Soekarno, Moh. Hatta, dan Bagus Hadikusumo diundang ke Jepang. Pada
kesempatan pertemuan dengan PM Tojo, delegasi Chuo Sangi In minta agar
Indonesia diizinkan mengibarkan bendera Sang Merah Putih dan diizinkan
menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, serta mendesak agar
Indonesia disatukan dalam satu pemerintahan. Namun Permintaan ini ditolak oleh PM. Tojo.
Dalam
tahun 1944, Jepang semakin terdesak di dalam Perang Asia Timur Raya.
Kemunduran-kemunduran pasukan Jepang dan masalah-masalah lain yang
dihadapi menyebabkan jatuhnya kabinet Tojo. Ia kemudian digantikan oleh
PM. Koiso pada tanggal 18 Juli 1944.
Pada masa pemerintahan PM. Koiso situasi perang semakin buruk. Pada
tanggal 7 september 1944 PM. Koiso mengeluarkan pernyataan bahwa
Indonesia akan diberikan kemerdekaan di kemudian hari. Pernyataan ini
kemudian terkenal dengan sebutan janji koiso.
Meskipun
dari segi perjuangan untuk segera mencapai kemerdekaan, keberadaan Chuo
Sangi In tidak banyak berarti. Akan tetapi adanya badan ini semakin
menambah wawasan dan pengalaman-bagi para anggota. Hal ini penting,
karena para anggota Chuo Sangi In umumnya adalah para pejuang nasionalis
yang bercita-cita mencapai kemerdekaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar